Siaran Pers No. 407/HM/KOMINFO/11/2021
Minggu, 21 November 2021
Tentang
Kembangkan Potensi Gim Nasional, Kominfo Akselerasi dan Lindungi Ekosistem
Kementerian Komunikasi dan Informatika melakukan akselerasi atau percepatan pengembangan industri gim melalui pemanfaatan potensi pasar dan keragaman budaya sebagai inspirasi. Pada saat bersamaan, Kementerian Kominfo memberikan perlindungan kepada masyarakat melalui penataan gim yang beredar di Indonesia.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo Semuel A. Pangerapan mengharapkan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) 2021 menjadi akselelator bagi pengembang gim dalam meningkatkan kualitas produk dan bisnis.
“Kami berharap IGDX dengan kekuatan mentoring dan bussiness mixed making-nya dapat menjadi menjadi akselerator meningkatkan kualitas produk dan bisnis serta mendorong terwujudnya sinergitas dan kolaborasi antara berbagai pihak,” ujarnya melalui rekaman video dalam Penutupan IGDX 2021 Conference, yang berlangsung secara hibrida dari Kuta, Bali, Minggu (21/11/2021).
Menurut Dirjen Semuel, lewat pelaksanaan IGDX 2021, lebih dari 40 pengembang gim lokal bertemu dengan lebih dari 100 pelaku industri gim melalui platform meet to match virtual.
“Dengan semangat yang dibawa oleh IGDX, yakni Grow Your Game Studio, saya mengucapkan selamat kepada 24 developer game Indonesia yang telah mengikuti IGDX Academy dalam 3 bulan ini. Dengan pengalaman mendapatkan mentoring dari praktisi industri gim global, tentunya kami berharap dapat memperkuat strategi bisnis untuk meningkatkan kesuksesan atas gim yang akan dirilis pada waktu mendatang,” tuturnya.
Dirjen Aptika Kementerian Kominfo menyatakan lanskap digital Indonesia menunjukkan potensi besar atas perkembangan ekosistem gim nasional. “Jumlah pengguna internet Indonesia sudah mencapat 202,6 juta. Ini setara dengan 73% dari populasi Indonesia. Dengan durasi akses internet mencapai 9 jam setiap hari, ini adalah potensi digital yang patut kita manfaatkan terutama dalam menghasilkan gim nasional yang berkualitas,” tandasnya.
Menurut Dirjen Semuel, Indonesia juga memiliki kekayaan dan keberagaman penduduk. Kondisi itu juga membawa Indonesia memiliki lebih dari 1.000 suku bangsa.
“Ada 801 bahasa daerah dan begitu banyak cerita kerajaan, cerita rakyat, dan nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan inspirasi dalam membuat gim. Beberapa contoh gim buatan anak bangsa mengambil cerita tentang Borobudur. Dreadout mengambil cerita hantu khas Indonesia. Dan yang baru diliris Battle of Satria Dewa, dengan cerita tokoh heroik Indonesia,” ungkapnya.
Bagi Dirjen Aptika Kementerian Kominfo kombinasi antara lanskap digital dan potensi sumber cerita lokal itu akan dapat menjadi faktor yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan lagi potensi ekonomi digital gim lokal.
“Riset dari New Zoo tahun 2020 melaporkan nilai ekonomi gim Indonesia mencapai 1,7 Milliar US Dollar. Namun, gim lokal baru bisa menyerap 8 Juta US Dollar. Angka ini harusnya bisa kita tingkatkan, dengan menghasilkan gim baru yang bisa menembus pasar nasional dan global. Saat ini, kita harus mengambil alih marketshare yang dikuasai oleh gim dari luar,” paparnya.
Lindungi dan Tata Ekosistem Gim
Pemerintah terus berusaha menciptakan ekosistem teknologi dan inovasi yang dapat mendukung industri gim Indonesia agar menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Menurut Dirjen Semuel, untuk melindungi masyarakat dan menata konten gim yang masuk Indonesia, Pemerintah menyiapkan Peraturan Menteri Kominfo Nomor 11 Tahun 2016 yang mengatur klasifikasi permainan interaktif elektronik atau Indonesia Game Rating System.
“Regulasi ini sedang diproses untuk revisi agar mewajibkan semua gim yang ada di Indonesia untuk mendaftar dan mengikuti aturan ini. Tidak terkecuali gim dari luar agar dapat menjaga Indonesia sesuai aturan dan budaya kita,” jelasnya.
Guna mempersiapkan Indonesia sebagai negara produktif dalam dunia digital, Kementerian terus mendorong pengembangan sumberdaya manusia dan membangun ekosistem digital Indonesia.
“Kami memiliki beberapa program seperti Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship, Sekolah Pintar, Gerakan Nasional 1000 StartUp, Startup Studio, dan HUB.ID. Untuk sektor gim dihadirkan secara khusus program IGDX,” tutur Dirjen Aptika Kementerian Kominfo.
Dirjen Semuel menyampaikan apresiasi atas kerja sama dan kolaborasi mitra, Asosiasi Game Indonesia, Indigo Game Telkom, dan Garena Indonesia menyukseskan IGDX 2021. Dirjen Aptika Kementerian Kominfo mengharapkan IGDX akan menjadi pemicu inisiatif investasi untuk memperkuat industri gim nasional.
“Kami yakin perjalanan IGDX ini dapat sukses atas kolaborasi semua pihak dan tentunya para undangan yang sudah mengikuti event IGDX sampai selesai. Semoga ini akan menjadi awal akan terciptanya inisiatif investasi bagi para game developer dan memperkuat pelaku industri gim anak bangsa,” harapnya.
Kolaborasi Anak Bangsa
IGDX 2021 yang terdiri atas IGDX Academy, IGDX Business, IGDX Career dan IGDX Conference menjadi rangkaian kegiatan yang berisi pelatihan, pengembangan, pendampingan serta perluasan jaringan bagi pelaku industri gim dan pengembang gim lokal Indonesia.
Menurut Direktur Ekonomi Digital Ditjen Aptika Kementerian Kominfo I Nyoman Adhiarna, penyelenggaraan IGDX 2021 menargetkan untuk peningkatan kapasitas pengembang gim Indonesia.
“Dengan harapan, selepas kegiatan IGDX 2021, para game developer Tanah Air anak naik level menjadi lebih baik dari segi pengembangan produk maupun pengaturan entitas bisnis yang lebih profesional dan mumpuni,” ujarnya.
Direktur Nyoman Adhiarna memaparkan IGDX Academy telah menghadirkan mentor nasional maupun global yang memungkinkan peserta belajar dan mendapatkan informasi untuk menjadi pengembang gim andal.
“IGDX Business memberikan sarana bagi pelaku industri gim Tanah Air untuk bertemu publishers, investor nasional dan global, dan juga dapat berjejaring dengan pelaku industri gim luar negeri. Sehingga bisa mendapatkan akses dukungan pendanaan, perbaikan bisnis unit usaha, maupun publisitas,” tuturnya.
Sementera, melalui IGDX Career yang tahun ini bekerja sama dengan Telkom Indonesia dan Indigo Game, Direktur Ekonomi Digital menyatakan hal itu membuka banyak kesempatan kerja bagi talenta teknologi permainan di seluruh Indonesia.
“Juga menjadi ajang pencarian bakat-bakat mumpuni bagi para perusahaan pengembang gim lokal Indonesia,” tegasnya.
Adapun dalam IGDX Conference dan Technical Workshop yang selesaikan hari ini, Direktur Nyoman Adhiarna mengharapkan dapat membuka perspektif baru, bahwa Indonesia optimis diakui dan akan dapat bersaing dengan negara manapun dalam industri gim global.
“Selain apreasi untuk kerja keras berbagai pihak sehingga terselenggaranya Indonesia Game Developer Exchange 2021, saya ingin menitipkan harapan agar di tahun-tahun berikutnya kegiatan ini akan terus membawa dampak positif sehinggu industri gim di Indonesia akan lebih baik lagi dari tahun ke tahun,” ungkapnya.
Direktur Ekonomi Digital menegaskan penyelenggaraan IGDX 2021 menjadi salah satu upaya Pemerintah Indonesia untuk menjawab tantangan globalisasi dan digitalisasi industri kreatif di Indonesia. Bahkan, Direktur Nyoman Adhiarna mendorong inovasi serta membuka peluang kolaborasi agar seluruh ekosistem menghasilkan produk gim berkualitas internasional.
“Kominfo tentu ingin melihat pelaku industri gim lokal dan pengembang gim lokal Indonesia bukan lagi menjadi penonton dan penikmat produk global di pasar nasional. Tapi menjadi pemain yang ikut berkompetisi, bersaing secara sehat sehingga nantinya pasar industri gim Indonesia dapat dikuasai oleh anak-anak bangsa,” ungkapnya.
Biro Humas Kementerian Kominfo
e-mail: humas@mail.kominfo.go.id
Telp/Faks : 021-3504024
Twitter @kemkominfo
FB: @kemkominfo
IG: @kemenkominfo
website: www.kominfo.go.id